KLIK SALAH SATU IKLAN UNTUK MENUTUP

Sejarah Kereta Api Di Indonesia

Posted by Unknown Wednesday, 11 April 2012 0 komentar

Sejarah perkereta api an di jawa tengah, indonesia merupakan negara kedua di ASIA setelah india yang mempuyai jaringan kereta api (KA). Pembangungan jalur kereta api di indonesia dimulai tahun 1864, pada awalnya banyak menemui hambatan, kondisi alam yang sulit, maupun masalah keuangan. hingga akhirnya pada 10 agustus 1867 jalur kereta api pertama di indonesia berhasil diresmikan, sepanjang 26 km menghubungkan semarang(kemijen) dengan tambun kebupaten grobogan jawa tengah. Stasiun kemijen ditambak sari semarang merupakan stasiun pertama di indonesia. Namun pada tahun 1914, stasiun ini terpaksa di bongkar untuk pembangunan jalan rel menuju Stasiun Nederlands Indische Spoor Maatschappij (NISM) yang baru ditawang semarang. Meski jalur Semarang tanggung baru diresmikan pada tahun 1863. NISM telah memesan 2 lokomotif yang masing-masing berseri NIS 1 dan NIS 2 mulai dioperasikan di semarang pada 22 juni 1865. Dikota semarang merupakan tempat  kedudukan 3 manageman perusahaan – perusahaan kereta api Swasta yaitu NISM (Nederlands Indische Spoor Maatschappij), SJS (Semarang Juwana Stoomtram Maatschappij),SCS (Semarang Cirebon Stoomtram Maatschappij). Kantor besar NIS di den Haag atau sekarang lebih dikenal dengan gedung lawang sewu. Sedangkan SJS dan SCS berkantor yang sekarang dikenal dengan jalan tamrin. NIS selain membangun jalan jalur Kemijen-tambun, pada tahun 1873 juga membangun jalur Semarang, Jogja, Solo serta jalur cabang Kedungjati sampai Ambarawa.


“Semoga bermanfaat” 

Artikel Terkait:

TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: Sejarah Kereta Api Di Indonesia
Ditulis oleh Unknown
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke http://masdeitha.blogspot.com/2012/04/sejarah-kereta-api-di-indonesia.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.
Comments
0 Comments

0 komentar:

Post a Comment

like facebook